Sabtu, 21 April 2012

Andai Waktu Bisa Terulang

Jika ada sesuatu yang sangat berharga, maka itu adalah waktu.

Siapapun orangnya, tidak akan bisa mengulang setiap waktu yang
sudah terlewatkan. Tidak peduli seberapa kaya orang itu, seberapa
penting jabatannya, waktu tidak mau diajak kompromi. aku akan terus
berjalan.

Tidak peduli apakah orang-orang mampu melewatinya dengan
menyenangkan, atau sebaliknya.

Setiap orang, dimanapun aku berada, memiliki waktu 24 jam dalam
sehari. Tidak ada yg mendapatkan lebih, meski hanya satu menit saja.
Semua sama. Tidak kurang, tidak lebih.

Jika kemudian waktu bisa terulang, tentu kita semua mengharap
melakukan hal-hal yang baik saja. Memperbaiki kesalahan yang pernah
kita lakukan. Sayangnya, waktu memang tidak akan pernah bisa
terulang.

Untuk mencapai segala macam kesempurnaan, memang selalu
dibutuhkan proses 'trial and error". Oleh sebab itu, jika kemarin atau
hari ini kita melakukan kesalahan, carilah kesempatan untuk
memperbaikinya.

Jika kita gagal melakukan sesuatu hal, bukan berarti itu akhir segalanya.
Belajarlah dari kesalahan, dan berusahalah untuk tidak mengulanginya.
Belajarlah memaafkan diri sendiri & memaafkan orang lain, karena
tidak ada manusia yang sempurna!

Kamis, 19 April 2012

belajar lebih baik.....

Setiap orang memiliki berbagai peran dalam hidupnya. Sesederhana apapun orang itu. Setiap orang tidak mungkin memiliki hanya satu peran. Peran sebagai anak, ibu, ayah, anggota masyarakat, karyawan, organisasi, terlebih lagi, peran sebagai hamba-Nya.
 
Siapapun pastinya pula mengharap yang terbaik pada setiap perannya. Sayangnya, kita memiliki banyak keterbatasan, baik terbatas waktu, tenaga, finansial dan sebagainya.
Tidak jarang kita temui, orang-orang yang sukses dalam satu peran, namun gagal di peran yang lain. Misalnya saja, ia seorang Pimpinan Perusahaan yang hebat, namun rumah tangganya berantakan. Atau, dia seorang aktivis yang pintar, namun jarang masuk kuliah, dan nilainya mengkhawatirkan.
Nah, bagaimanakah kita menempatkan peran-peran kita dengan sebaik-baiknya?

Pandailah membuat skala prioritas
Misalnya saja, ketika kita berada di tempat kerja, maka optimalkan peran kita sebagai karyawan. Namun, saat kita berada di rumah, maka berperanlah sebagai anggota keluarga yang baik.

Berilah waktu untuk orang-orang yang Anda cintai
Sebelum kita menyesal, maka berilah perhatian pada orang-orang yang kita cintai. Jangan kalahkan kepentingan mereka dengan target-target kesuksesan yang kita buat. Karena, sesungguhnya energi cinta dari mereka lah yang tetap membuat kita tetap semangat untuk meraih sukses itu sendiri.

Jangan pernah lupa memanjakan diri!
Sesibuk apapun kita, sesekali memanjakan diri sendiri tidak ada salahnya. Memforsir diri terlalu berlebih akan mengantarkan kita pada stress bahkan depresi. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Dengarkan musik, berolahraga, pergi ke salon, membaca buku, lakukan apa yang Anda senangi dan positif akan merilekskan diri Anda!

Buatlah perencanaan dengan realistis
Setiap kita pastinya menginginkan sukses dengan segera. Namun, berusahalah untuk tetap realistis. Jika Anda memiliki 10 prioritas pencapaian pada satu hari, maka jika terpenuhi 3 teratas saja itu sudah cukup baik.

Penghargaan pada diri sendiri
Apapun yang sudah Anda pilih dalam hidup Anda, maka itulah yang terbaik. Anda tidak perlu menyesali, meski itu kegagalan. Justru, kita bisa belajar banyak dari kegagalan, dan tahu cara melakukan segalanya dengan lebih baik.
Okay, saatnya kembali mengevaluasi bagaimana Anda telah berperan selama ini. Apakah ada peran tertentu yang Anda telantarkan? Adakah orang-orang yang seharusnya Anda beri perhatian, namun luput karena tersibukkan oleh satu fokus saja?
Apapun itu, masih ada waktu untuk mengubah segalanya agar lebih baik. Tentu saja hanya dengan satu alasan, agar tidak lagi ada penyesalan...

Selasa, 10 April 2012

ANALISIS BERITA DEPTH REPORTING


ANALISIS BERITA DEPTH REPORTING
MELALUI KELEMAHAN SERTA KELEBIHAN
BERITA DALAM UNSUR 5W + 1H
Sebelumnya menguak hal tentang salah satu contoh berita yang menjadi contoh Depth Reporting, disini kita perlu mengetahui bahwa depth reporting merupakan suatu berita yang menginformasikan suatu informasi lebih dalam, selain itu depth reporting juga merupakan suatu laporan mendalam terhadap objek liputan, biasanya yang menyangkut kepentingan publik agar publik betul-betul memahami objek tersebut. Perlu kita ketahui bersama bahwa sifat depth reporting lebih pada penjelasan pada publik, dimana laporan mendalam ini digunakan untuk menulis atau mengangkat suatu peristiwa ( yang penting dan menarik ) secara lebih lengkap, mendalam. Serta mencari pemaparan jawaban HOW ( bagaimana) dan WHY ( mengapa ) secara lebih rinci dan banyak dimensi atas apa dan siapa.
Depth reporting biasanya sering digunakan oleh media cetak untuk mengimbangi kekurangan dari media elektronik seperti radio dan televisi yang cenderung cepat dalam penyajiannya. Seperti halnya contoh berita ini yang diambil dari salah satu media cetak yaitu dari koran Kompas, Jum’at, 19 Maret 2010, yang memuat tentang berita terorisme  yang bergerak di Aceh, berita ini menguak tentang kontak tembak antara Polda NAD dengan sekelompok teroris  yang dilakukan oleh Abu Yususf salah seorang teroris yang berperan sebagai pimpinan pelatihan menembak dan membaca peta kelompok teroris itu dikawasan pegunungan Bun, Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Kontak tembak ini bermula dari sebuah sms yang dikirimkan oleh Abu Yususf di kawasan pegunungan Bun kepada seseorang di Solo, Jawa Tengah pada 27 Februari 2010,  dimana sms ini berbunyi “Tandzim Al-Qoidah Indonesia Cabang Serambi Mekah telah bertahan untuk melanjutkan jihat terhadap musush-musuh Alloh : kaum Yahudi, Salibis, dan Murtadin serta meminta musuh-musuh Alloh untuk segera meninggalkan tanah Serambi Mekah”. Pesan singkat tersebut bukanlah hanya ancaman yang berisikan gertakan sambal semata, hal ini dapat kita ketahui bahwa sepanjang Kamis (4/3) lalu, belasan kali ambulans milik Kepolisian Daerah (polda) NAD bolak-balik Banda Aceh-Lamkabeu, Aceh Besar untuk mengantar anggota polisi yang tertembak dalam pengejaran kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Abu Yusuf itu. Kontak tembak yang berlangsung tersebut menewaskan dua anggota Brimob Polda , seorang warga sipil serta seorang anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror, sehingga esok harinya Mabes Polri menyatakan bahwa kelompok bersenjata tersebut sangatlah menguasai medan perang ini, mayat tiga polisi yang tewas itupun baru bisa diambil dua hari kemudian karena aparat tidak berani mendekat ke lokasi kontak tembak.
Selain itu juga terdapat beberapa pernyataan yang menyatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa aceh menjadi medan perang ini, hal ini dikarenakan beberapa alasan, alasan tersebut antara lain aceh yang letaknya stategis, mayoritas masyarakat aceh adalah muslim, dan Aceh memiliki sejarah mendukung pergerakan Darul Islam (DI) yang diproklamirkan oleh SM Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Berita yang telah sekilas dijelaskan diatas tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu berita depth reporting, hal ini dikarenakan berita tersebut menggambarkan kepada kita mengenai keseluruhan apa yang terjadi dari kisah yang terjadi, disini terdapat kelengkapan pengisahan serta terdapat kronologi peristiwa yang detail nyang memberikan gambaran secara jelas tentang berita tersebut kepada masyarakat.
Jika dijelaskan melalui unsur 5W+1H, berita ini sudah sangat memenuhi unsur tersebut, Who (siapa) menyatakan siapa saja yang terlibat dengan peristiwa, disini ialah teroris di Aceh dengan Polisi Daerah (polda) Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Where (dimana) menyatakan tempat kejadiannya berlangsung , dalam berita ini kejadian berlangsung dikawasan pegunungan Bun, Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Why (mengapa) menyatakan mengapa peristiwa tersebut terjadi dan sebab yang melatarbelakangi masalah tersebut yaitu diketahuinya teroris yang mengirim pesan singkat kepada seseorang dan Polisi Daerah mengetahuinya, What (apa) menyatakan peristiwa apa yang terjadi, disini dijelaskan yang terjadi adalah terjadinya kontak tembak antara Polisi Daerah (polda) Aceh Besar dengan teroris yang dipimpin oleh Abu Yusuf di daerah Aceh. When (kapan) menyatakan waktu terjadinya, disini dijelaskan bahwa kontak tembak terjadi 22 Februari 2010, pernyataan ini berada pada kalimat “ Seorang anggota Brimob Polda NAD yang ikut dalam pengepungan itu sejak 22 Februari 2010 mengisahkan, pergerakan kelompok itu dipegunungan cukup sulit diikuti “ dan unsur teakhir yaitu How (bagaimana) yang menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, yang sudah dijelaskan diatas.
Dari unsur yang telah dijelaskan dapat di paparkan lagi bahwa berita depth report memiliki suatu kelebihan diantaranya bahwa berita ini menelusuri suatu masalah lebih detail daripada berita-berita lainnya, pemberitaan depth reporting memiliki kelengkapan pengisahan, depth reporting disini mengangkat fakta-fakta bukan sebagai sesuatu yang segera tampak, melainkan hendak memberikan kontribusi pada pemahaman terhadap sebuah kisah, selain itu depth reporting ini melakukan pemberitahuan kepada pembaca inti kisah yang sesungguhnya secara mendalam (lengkap), seimbang dan terorganisir dengan latar belakang, yang tidak begitu saja meninggalkan pertanyaan yang diajukan oleh pembaca, didalam depth reporting ini hendak memasuki sebuah penyidikan tentang sesuatu yang sudah ada dengan orisinil, logis dan memasukkan berbagai kepentingan yang membuat pembaca paham bukan kepada siapa dan apa, melainkan kepada bagaimana dan yang terpenting ialah mengapa.
Kelebihan-kelebihan yang disebutkan diiatas yang melengkapi kelebihan dari mengapa (Why) serta bagaimana (How)  yang menjadi salah satu unsur dari 5W+1H tersebut telah dijelaskan diatas, bahwa kejadian yang terjadi itu merupakan kejadian kontak tembak yang terjadi karena adanya teroris yang mengirimkan peasan kepada seseorang, dan kemudian polisi pun megetahui hal itu akhirnya terjadilah kontak tembak, seperti halnya yang telah dijelaskan diatas.
Perlu mengetahui lebih jauh lagi meskipun banyak sekali kelebihan yang muncul dari berita ini, akan tetapi depth reporting memiliki beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan yang ada di berita ini antara lain dapat disebutkan bahwa berita ini  beritanya bersambung, jadi berita tidak satu kali penerbitan berita selesai, jika pembaca ingin lebih tahu mengenai seluruh aspek yang terjadi pada subjek yang dibahas  maka pembaca dianjurkan untuk membaca kisah yang dibahas dari awal, serta mengikuti berita yang selanjutkan, karena berita depth reporting ini merupakan berita yang bersambung.
Banyak sekali kategori pemberitaan, antara lain seperti hard news , feature news, Sport New, Social News, Interpretatif , Science, Consumer, dan finansial. Yang dimaksud dengan hard news merupakan berita yang isinya menyangkut hal-hal penting yang langsung terkait dengan kehidupan pembaca, pendengar atau pemirsa. Lalu feature news ialah kisah peristiwa atau situasi yang menimbulkan kegemparan atau imaji-imaji (pencitraan), dimana peristiwanya bisa jadi tidak teramat penting harus diketahui masyarakat bahkan kemungkinan hal-hal yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu, misalnya saja yang tergolong feature news tentang berita orang-orang kelas bawah yang bertahan disudut kota yang kumuh, adapula kategori Sport News yang mana beritanya merupakan berita olahraga, kemudian Social News yang menggambarkan kisah-kisah kehidupan sosial yang meliputi kehidupan masyarakat sehari-hari. Interpretatif disini merupakan berita yang memberikan kedalaman analisis dan melakukan survei terhadap berbagai hal yang terkait dengan peristiwa yang hendak dilaporkan. Science yang merupakan suatu berita dimana wartawan berupaya untuk menjelaskan dalam bahasa berita mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Consumer berita yang memberikan bantuan kepada khalayak yang hendak membeli barang, fianancial news yang merupaka berita yang memfokuskan kepada bidang-bidang bisnis, komersial dan investasi.
Dari penjelasan beberapa kategori tersebut sangatlah jelas perbedaan antara berita yang dikategorikan sebagai berita depth reporting atau bukan sebagai berita depth reporting, berita dapat dikategorikan sebagai berita depth reporting jika berita tersebut menguak lebih dalam kepada sesuatu hal yang telah diketahui oleh pembaca atau masyarakat terlebih dahulu, dan wartawan bermaksud untuk menyajikan lebih detai bagaimana suatu kejadian tersebut terjadi secara detail dipaparkan, tetapi disini bukan bermaksud untuk menemukan suatu kasus yang baru, yang sama sekali belum diketahui oleh masyarakat, depth reporting sangatlah berbeda dengan investigative reporting.
Apabila menengok investigative reporting serta depth reporting ini memiliki perbedaan, misalnya saja perbedaan ini dapat dilihat dari wartawannya, wartawan investigasi bekerja dengan ketidakjelasan materi liputan, waktu peliputan membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan kesabaran dan ketekuanan, serta imajinasi pada tiap hari pencarian fakta, wartawan investigasi seperti mengalami penolakan, penghadang, dan kerap kecaman atau keadaan benar-benar berbahaya, waktu deadline bukanlah esok atau hari-hari kemudian, melainkan dapat berlangsung bulanan, sebagai sebuah pelaporan jurnalistik, investigasi memiliki unsur kemendalaman, berita yang ditulis wartawan investigasi disusun secara mendalam dan depth reporting menjadi salah satu cara atau alat bagaimana investigasi diliput dan ditulis. Salah satu hal yang membedakan antara depth reporting dan investigative reporting adalah ada atau tidak adanya hipotesis dalam penelusuran tersebut.
Berbeda sekali dengan depth reporting yang deadlinenya dapat berhari-hari serta tidak membutuhkan waktu lama dalam peliputannya, karena berita ini sudah memiliki pelaporan sederhana yang bagus dalam hal akurasi dan detil pengamatannya, selain itu depth reporting juga menjelaskan keterkaitan dan perkembangan dari sebuah kisah yang terjadi.
Jadi sangatlah jelas alasan bahwa berita tentang terorisme pada koran Kompas, Jum’at, 19 Maret 2010 merupakan suatu berita yang tergolong berita depth reporting. Karena berita tersebut memberikan kelengkapan pengisahan, dimana pelaporan depth reporting ialah penyampaian berita dengan persediaan informasi yang mendetail dan kemungkinan orang untuk mngenali bagaimana menjalani berbagai kehidupan yang menyenangkan, aman, menguntungkan serat memiliki kapasitas seorang yang better-informed.

Senin, 02 April 2012

Perbedaan Hard News dan Soft News

   
             Ada dua tipe dalam penulisan jurnalistik, yaitu hard news dan soft news. Kedua tipe tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Berikut adalah ciri-ciri dari masing-masing jenis penulisan yang membedakan keduanya.

             Hard news, adalah berita penting yang harus disampaikan langsung ke publik. Berita jenis ini tidak bisa ditunda pemberitaanya karena akan cepat basi. Kadang penulisan berita macam ini juga disebut breaking news, spot news, atau straight news.

              Ada beberapa ciri-ciri khas dari Hard news. Pertama, mementingkan aktualitas. Definisi dari aktual adalah sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau peristiwa yang baru saja terjadi. Kita ambil contoh, misalnya judul berita: Intelijen Korea Bantah Curi Data Delegasi RI, merupakan berita tanggal 21 Februari 2011, apakah berita macam ini masih punya nilai berita jika tidak disajikan pada hari itu juga? Tentu saja tidak. Berita seperti ini akan cepat kehilangan nilai jualnya. Karenanya, berita hard news sangat mementingkan aktualitas.

         Ciri yang kedua adalah memakai sistem piramida terbalik dalam penulisan berita. Artikel berbentuk berita ini memiliki struktur unik, yaitu inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead”) dan data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.

          Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal. Sementara bagi redaktur di meja redaksi, piramida terbalik juga memberi keuntungan. Yaitu ketika sebuah artikel harus diperpendek karena kolom terbatas sementara waktu sudah mepet, maka redaktur tinggal memotong bagian bawah. Kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik.

               Agar tercipta hard news yang baik maka lead harus baik pula. Lead yang baik harus memenuhi satu syarat, yaitu pemakaian 5W + 1H, Singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah hard news. Contoh lead yang diambil dari vivanews.com :  Intelijen Korea Bantah Curi Data Delegasi RI -- Kamar VIP di Lotte Hotel, tempat delegasi Indonesia menginap selama di Seoul, Korea Selatan, disantroni penyusup. Tiga orang mencurigakan -- dua laki-laki dan seorang perempuan mencuri data dari laptop menggunakan USB. Para pelaku kabur saat kepergok salah satu staf dari Indonesia. 


        Ciri yang ketiga adalah kelengakapan dari isi beritanya. Lengkapnya sebuah hard news, bisa dipenuhi apabila pemakaian 5W + 1H sudah diterapkan. 5W+1H adalah unsur berita dan harus ada. Bayangkan, jika salah satu unsur dari enam unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut sarat akan informasinya sehingga tidak ada kelengkapan.


        Ciri yang keempat adalah untuk memberi informasi. Sebagai jendela, agar para pembaca yang tidak tahu menjadi tahu. jika mengambil contoh berita dari vivanews.com, kita tidak akan tahu apakah ada data rahasia yang dicuri oleh intelejen korea? Lewat hard news, fungsi memberi info sangat diprioritaskan.
      
  Ciri yang kelima adalah panjang dari hard news 100-200 kata. Tidak perlu panjang-panjang karena fungsinya memberi info yang aktual dan memenuhi unsur 5W+1H.



Beralih ke soft news. Berita soft news adalah berita yang dari segi struktur penulisan relatif lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Soft news umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat, khususnya dalam soal waktunya. Misalnya: tulisan untuk menggambarkan kesulitan yang dihadapi rakyat kecil akibat krisis ekonomi akhir-akhir ini. Selama krisis ekonomi ini masih berlanjut, berita itu bisa diturunkan kapan saja. Atau tulisan tentang artis Meriam Bellina, yang punya hobi baru mengkoleksi pot bunga antik. Biasanya lebih banyak mengangkat aspek kemanusiaan (human interest).

Dari segi bentuknya, soft news masih bisa kita perinci lagi menjadi dua: news feature dan feature. Feature adalah sejenis tulisan khas yang berbentuk luwes, tahan waktu, menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan. Panjang tulisan feature bervariasi dan boleh ditulis seberapa panjang pun, sejauh masih menarik. Misalnya, feature tentang kehidupan sehari-hari nelayan di Marunda. Sedangkan news feature adalah feature yang mengandung unsur berita. Misalnya, tulisan yang menggambarkan peristiwa penangkapan seorang pencuri oleh polisi, yang diawali dengan kejar-kejaran, tertangkap, lepas lagi, dan semua liku-liku proses penangkapan itu disajikan secara seru, menarik, dan dramatis, seperti kita menonton film saja. 





 
source : jejak-berita.blogspot.com/2009/03/perbedaan-hard-news-dan-softnews.html